Pentingnya pemilihan metode pembelajaran untuk siswa SMP

Kita sebagai calon guru harus mempersiapkan metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa, selain itu kita juga harus selalu melakukan evaluasi setiap kali kita melakukan pembelajaran. Agar seorang guru juga mampu mengambil kesimpulan apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat. Dibawah ini akan dijelaskan apa pentingnya memilih metode pembelajran yang tepat untuk peserta didik.

Sebelum membahas berbagai macam metode kita akan menjelaskan apa itu metode pembelajaran. Kita akan mengambil beberapa kesimpulan dari para ahli yang ada dalam bidang dunia pendidikan.


                                                      ilustrasi

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.

Melalui cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian sangat penting bagi seorang pendidik untuk mengenal metode dalam pembelajaran supaya siswa merasa semakin bersemangat saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, pemilihan metode yang tepat, membuat siswa tidak cepat merasa bosan atau jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Metode belajar yang digunakan nantinya akan sangat berpengaruh dalam perkembangan belajar peserta didik. Dalam proses belajar mengajar tidak hanya guru saja yang diminta untuk aktif dalam menyampaikan teori-teori, tetapi peserta didik juga di harapkan mampu mengikuti dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti adanya kurikulum 2013, yang meminta peran peserta didik lebih aktif daripada pendidik sendiri. Metode yang seperti ini mengharapkan kepada peserta didik untuk bisa lebih aktif dalam kegiatan belajar dan mampu memahami teori dengan baik.

Tapi kenyataan dalam penerapan kurikulum 2013 ini masih menuai kontra, banyak sekali peserta didik yang justru kesulitan dengan metode belajar tersebut. Permasalahan seperti itulah yang harusnya bisa diselesaikan, dan tidak terjadi lagi dalam pendidikan di Indonesia. Tidak hanya pemerintah saja tetapi guru juga memiliki peran penting dalam masalah seperti ini. Pemilihan metode belajar memanglah harus tepat, karena akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar nantinya.

Belajar sendiri merupakan suatu hal terpenting dalam hidup. Tanpa belajar, manusia tidak tahu akan ilmu pengetahuan. Belajar sendiri merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar (Suryabrata,2002). Oleh karena itu, belajar merupakan sesuatu yang penting demi terbentuknya peserta didik yang memiliki pengetahuan dan karakter yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari aktivitas belajar sangat banyak sekali, karena sesungguhnya belajar tidak harus selalu berada di suatu agen pendidikan, seperti sekolah, bimbingan belajar dll. Kita juga bisa belajar dari keadaan lingkungan, masalah sekitar kita, seperti di keluarga, teman, atau masyarakat.

Karena luasnya pengartian belajar, maka beberapa ahli memberikan definisi belajar dengan arti yang berbeda-beda  seperti yang ditulis (Khodijah, 2014:47-50), diantaranya yang pertama menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975) yang menyatakan "Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)". Kedua menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) yang mengemukakan "Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atuau pengalaman". Sedangkan menurut Witherington, dalam buku Educational Psychology menyatakan "Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian".

 

Dari beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli dengan artian yang berbeda-beda diatas, dapat disimpulkan bahwa arti belajar sangatlah luas. Akan tetapi jika diperhatikan lebih cermat, maka ditemukan beberapa kesamaan, dan dapat disimpulkan bahwa yang pertama, belajar yakni suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku seseorang, artinya seseorang yang mengikuti suatu proses belajar, tingkah dan perilakunya akan berbeda dengan orang yang tidak mengikuti proses belajar.

 

seorang yang belajar maka tingkah lakunya lebih santun, karena dalam proses belajar mengajar seorang pendidik atau guru akan mengajarkan kepada anak didiknya bagaimana cara bertingkah laku yang baik, sopan, dan santun. Berbeda dengan yang tidak pernah mengikuti proses belajar, dapat dipastikan bahwa tingkah lakunya tidak sopan dan sesantun dengan peserta didik yang mengikuti proses belajar. Contohnya seperti anak yang bersekolah, dengan anak-anak jalanan. Jelas keduanya akan bertingkah laku yang berbeda.

 

 

Yang kedua disimpulkan bahwa belajar yakni proses dimana peserta didik akan dilatih keterampilan dan kemampuannya, artinya yaitu seorang peserta didik dalam proses belajar akan dilatih kemampuan yang dimilikinya, tidak hanya mengembangkan bakat yang dimilikinya tetapi juga membentuk kemampuan baru dan menggali potensi yang ada. Dalam proses belajar, seorang peserta didik akan mengalami peningkatan pengetahuan dalam setiap masanya. Contoh dalam kehidupan sekitar kita seperti orang berpendidik akan bekerja lebih baik daripada orang yang tidak berpendidik, itu membuktikan bahwa pendidikan atau proses belajar memang sangatlah berpengaruh besar dalam kehidupan seseorang.

 

Dalam psikologi pendidikan sendiri ada beberapa teori yang muncul tentang belajar. Karena dengan adanya perkembangan psikologi dalam pendidikan, muncul berbagai teori tentang belajar, diantaranya ada tiga teori yaitu teori belajar psikologi behavioristik, kognitif, dan humanistis. Teori belajar psikologi behavioristik sendiri dikemukakan oleh para psikologi behavioristik. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh hadiah (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan.

 

Dengan demikian dalam teori ini dijelaskan bahwa tingkah laku peserta didik dalam belajar ada hubungannya dengan latar belakangnya. Teori ini dikemukakan oleh Thorndike, Pavlov, Watson, dan Guthrie. Sedangkan teori belajar psikologi kognitif dijelaskan bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol dengan hadiah atau penguatan saja. Mereka para ahli kognitif menjelaskan bahwa tingkah laku manusia berdasar pada wawasan yang dimilikinya. Teori ini muncul dan berkembang ketikaadanya teori belajar "Gestalt", adapun beberapa ahli yang meneliti teori ini adalah Mex Wertheimer (1880-1983), Kurt Koffka (1886-1941), Kohler (1887-1959). Dan teori belajar psikologi yang terakhir yaitu humanistis, yakni proses belajar yang diyakini ada hubungannya dengan pengalaman yang didapat. Penyajian materi dalam teori ini haruslah dengan perasaan dan perhatian pada peserta didik. Adapun ahli psikologi yang mempelopori teori ini yaitu Combs, Maslov, dan Rogers.

 

Begitu banyak teori-teori tentang belajar yang dipaparkan oleh beberapa ahli dan mengandung pengertian yang berbeda-beda, tetapi tetap dengan makna yang sama, yakni merubah. Karena dalam proses belajar, tentunya aka nada perubahan, baik dari segi pemikiran, pengetahuan, tingkah laku, ataupun keterampilan. Walaupun nantinya setiap individu akan berbeda hasil perubahannya, tetapi tetap akan terjadi perubahan yang nyata. Misalnya saja dalam suatu kelas, tidak selalu semua peserta didik yang ada akan sama tingkatan kemampuannya, tentu akan berbeda-beda. Tetapi dengan adanya proses belajar peserta didik tersebut tetap akan mengalami peribahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa.

Nahh , diatas itu adalah pengertian dari metode pembelajaran, setelah itu kita akan membahas tentang berbagai macam metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan untuk mengajar murid-murid SMP, karena kebanyakan murid SMP adalah para remaja yang mungkin sebagai seorang guru, harus bisa memilih metode pembelajaran yang cocok untuk remaja, karena remaja mungkin kebanyakan dari mereka sedang mengalami masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sehingga perlu mencari metode pembelajaran yang cocok untuk remaja.

Disini kita akan sebutkan berbagai macam metode pembelajaran.

Macam-Macam Metode Pembelajaran

·       Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat konvensional karena guru menyampaikan materi kepada siswa secara lisan. Sejak dahulu hingga sekarang, metode satu ini memang dianggap sebagai yang paling praktis dan ekonomis. Namun seorang guru harus bisa menggunakan metode ceramah secara menarik agar para siswa tidak cepat bosan.

 

 

 

·       Metode Diskusi

Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang melibatkan para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi biasanya dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah.

 

·       Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara praktikum agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan secara langsung materi yang sedang dipelajari. Metode demonstrasi meman lebih menarik serta membuat siswa lebih fokus pada materi pelajaran.

 

·       Metode Ceramah Plus

Metode ini sebetulnya mirip metode ceramah pada umumnya, tetapi untuk metode ceramah plus biasanya disertai metode lainnya saat menyampaikan materi seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. atau feedback antara pengajar dan murid.

 

Setelah kita menyebutkan berbagai macam pembelajaran, kita bisa menyimpulkan bahwa metode yang cocok kita bisa melakukan 2 kombinasi metode pembelajaran, agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran, yaitu kita sebagai guru maupun calon guru bisa mencoba metode ceramah dan presentasi, karena jika kita langsung mencoba metode presentasi para siswa akan kesulitan, karena mereka belum menguasai materi secara menyeluruh, dan metode presentasi cocok kenapa? Karena bisa melatih siswa untuk bisa menguasai materi yang diajarkan guru, setelah itu guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, sehingga siswa akan menyimpulkan materi dengan cara berdikusi dengan teman satu kelompok, setelah itu mereka akan bergantian menyampaikan materi dengan kelompok lain. Hal ini lah yang membuat siswa belajar menyampaikan materi dan berdiskusi dengan kelompoknya.

Selesai menjelaskan metode pembelajaran kita akan membahas tentang tujuan dari metode pembelajaran, apa saja itu? Mari kita simak tulisan setelah ini.

Tujuan Metode Pembelajaran

Tujuan utama dari metode pembelajaran yaitu membantu mengembangkan kemampuan secara individu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan masalahnya. Lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan metode dalam pembelajaran:

·       Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka bisa mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.

·       Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan menggunakan cara terbaik.

·       Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan sebagai upaya mengembangkan disiplin sebuah ilmu.

·       Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan pengajaran bisa tercapai.

·       Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan sesuai harapan.

·       Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.

 

 

Komentar